Ikut Tanggung Jawab Atas Tranding Sampah Youtube



Dewasa ini youtube menjadi media menonton video terpopuler bagi kalangan millennial. Dengan bermodalkan smartphone dan jaringan wifi yang ada dimana-mana, menjadikan youtube kebutuhan sebagian besar kaum muda di Indonesia.

Baik itu kebutuhan memperoleh informasi berupa berita dan gosip, sampai kebutuhan hiburan untuk menonton comedy dan video game, semua tersedia di youtube. Bahkan tidak sedikit pula yang bertaruh nasib dengan menjadi konten creator di youtube, dan memiliki penghasilan yang menjanjikan.

Makanya tidak heran profesi populer yang dicita-citakan oleh anak-anak zaman sekarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kids Zaman Now adalah menjadi youtuber, yang disusul selebgram di posisi kedua.

Dengan penghasilan puluhan juta dan popularitas setara dengan artis-artis papan atas, wajar jika youtuber menjadi salah satu profesi yang didambakan oleh semua orang. Ditambah sistem kerja menjadi konten kreator yang tidak mengikat, dan membuat video sesuai bakatnya, menjadikan youtuber sangat relevan dengan pola kehidupan kaum millennial zaman sekarang.

Beberapa tahun yang lalu youtube disebut-sebut sebagai media yang lebih baik untuk menggantikan media televisi. Dimana kebanyakan orang menganggap acara yang di TV tidak mendidik, karena stasiun televisi banyak berisi acara sinetron, acara musik dengan penonton bayaran yang alay, dan acara reality show dengan drama-drama setinganya.

Banyak kaum muda dengan pola pikir yang maju setuju akan pendapat itu. youtube merupakan jawaban bagi mereka yang bosan dan muak dengan siaran-siaran yang ada di televisi.

Ditambah dengan para konten kreator yang dipanggil youtuber ini, memiliki krativitas yang tiada sabisnya. Sehingga membuat kalangan millennial lebih condong tertarik menghabiskan waktunya untuk menonton youtube dari pada menonton televisi.

Saat ini dengan perkembangan yang sangat pesat terhadap teknologi hampir semua orang, dengan berbagai kalangan mudah untuk mengakses internet, terutama youtube. Hal itu pun menjadi salah satu latar belakang perusahaan TV swasta mengembangkan sayap mereka untuk masuk ke ranah youtube.

Maka dengan youtube kita kini bisa menonton siaran televisi yang telah disiarkan. Hal itu tentunya sangat efektif bagi segelintir orang yang tidak dapat menonton sewaktu jam penyiarannya di televisi.

Namun dengan demikian jarak pembeda antara youtube dan televise pun menjadi semakin mengecil. Jika yang dianggap tidak mendidik berada di siaran televisi, sekarang pun ada di youtube. Karena saat ini youtube tidak hanya berisikan para konten creator atau youtuber, melainkan juga ada perusahaan-perusahaan televisi yang lebih masif dalam menguploat video di youtube. Belum lagi reupoader yang beruhasa mengcari keuntungan dari sesuatu yang viral.

Dengan masuknya video siaran televisi di youtube, para penikmat youtube saat ini lebih bebas memilih menonton apa saja yang mereka mau. Ditambah saat ini acara yang ditelevisi pun banyak yang meniru konten-konten yang ada di youtube dan sebaliknya.

Apakah dengan hal itu semua kita masih lantang menyuarakan youtube lebih baik dari pada tv? Terlalu naif memang jika kita masih percaya tentang slogan jadul tersebut. Hal ini terbukti karena beberapa waktu belakangan tranding youtube selalu berisikan siaran televise, seperti gossip dan drama-drama setingan.

Bahkan para youtuber pun sekarang banyak membuat drama antar sesamanya. Entah itu bertujuan untuk mencari lebih banyak penonton, atau memang merupakan kebebasan berekspresi dengan youtube sebagai media nya. Yang jelas itu semualah yang memenuhi video tranding youtube.

Maka wajar apabila banyak suara yang mengatakan bahwa tranding youtube saat ini isinya sampah, tidak mendidik, penuh drama, klarifikasi yang tidak penting, dan penuh dengan kontroversi baik yang dibuat sendiri oleh youtuber, maupun acara dari stasiun televise.

Dengan banyaknya tranding sampah di youtube, bukanlah salah youtuber yang melakukan drama untuk mencari sensasi lalu berklarifikasi. Bukan juga salah stasiun televisi yang telah merambat kedunia youtube. Namun kitalah yang ikut tanggung jawab atas tranding sampah youtube.

Karena video-video yang muncul di tranding adalah video yang banyak ditonton masyarakat indonesia. Video yang tranding adalah video yang berhasil membuat semua orang penasaran dan menonton video tersebut. Dengan demikian video tranding di youtube adalah video yang paling banyak di sukai oleh para penonton youtube.

Hal ini berarti tranding youtube mencerminkan pola pikir, dan kesukaan dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Sedangkan konten kreator pastinya hanya mengikuti pasar mereka. mereka mengikuti apa yang penonton sukai, demi mendapatkan viewer, dan adsen yang banyak.

Ucapan youtube lebih baik dari tv, sekarang hanya menjadi omong kosong belaka. Dari awal masyarakat kita memang lebih banyak menyukai konten-konten yang ada di televisi, makanya jika siaran televisi ada di youtube penontonnya pun sangat banyak.

Maka dari itu yang dapat menghentikan konten-konten sampah yang tranding di youtube adalah kita sendiri sebagai penontonya. Ketika pola pikir masyarakatnya berubah maka tranding youtube pun akan berubah. Jika masyarakatnya membutuhkan video-video yang mendidik, maka tranding youtube pun akan berisi konten-konten motivasi.

Sama halnya dengan kontennya, jika para penonton youtube lebih menghargai karya para konten kreatornya dari pada acara televisi, maka pantaslah youtube lebih baik dari TV. Namun jika hal itu tidak terjadi maka jangan salahkan jika sewaktu-waktu youtuber idola kalian perlahan akan menghilang dari youtube, atau mungkin hanya akan mncul di TV.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Butuh Gus Dur Sekarang

Millennial dan Pemilu

Korupsi Adalah Kita